Suasana Wisata Ramadhan di Bangkok

Bulan suci Ramadhan telah tiba. Puasa sebulan sudah merupakan kewajiban sebagai seorang muslim. Bagi para traveler yang ingin merasakan perjalanan religi dan meresapi suasana wisata ala Ramadhan di negeri orang, mungkin wisata Thailand bisa menjawab rasa penasaran Anda bagaimana menikmati Ramadhan di negeri tetangga. Bulan puasa bukan berarti liburan Anda juga ikut terhenti aktifitasnya. Nah, sebelum menikmati wisata Thailand di bulan Ramadhan ini, yuk cek seperti apa suasana Ramadhan di negeri Gajah Putih satu ini.

Di bulan yang istimewa ini, terlebih jika dijalani di negeri mayoritas non-muslim, menjalankan ibadah puasa terasa sangat spesial. Sebab, kebudayaan dan tradisi yang berbeda memberikan sentuhan spesial yang membuat puasa menjadi berbeda. Tidak seperti di Indonesia, tidak ada penanda dan pemanggil sahur juga berbuka di negeri non-muslim. Tapi, keragaman jenis makanan yang disediakan saat wisata ke Thailand bisa membuat Ramadhan terasa lebih asyik dijalani. Di Thailand, penduduk di Negeri Gajah Putih tersebut mayoritas memeluk agama Buddha. Tentu saja, tidak banyak orang di sana yang menjalani puasa selama bulan Ramadhan. Namun, menjalani Ramadhan sambil wisata Thailand ternyata tak kalah seru. Di antara kuil-kuil besar yang menjadi simbol Thailand, terselip masjid dan pasar yang menjual makanan halal.

Meski masyarakat Thailand tidak mengenal tradisi puasa Ramadhan, masyarakat Thailand ternyata sangat bertoleransi. Ketika mereka bertanya kenapa Anda tidak makan, dan Anda menjawab tengah berpuasa, dengan sopan mereka akan meminta maaf dan menyembunyikan makanan yang tengah mereka makan.

Tidak hanya itu, iklim Thailand sedikit berbeda dengan Indonesia. Meski sama-sama beriklim tropis, sinar matahari Thailand jauh lebih menyengat, membuat puasa dan liburan wisata Thailand Anda semakin menantang. Apalagi, jika Anda banyak beraktivitas, seperti berjalan-jalan mengelilingi kota dan mengunjungi tempat-tempat wisata kenamaan di Bangkok. Waktu berpuasa di sini otomatis menjadi lebih panjang, karena matahari di Thailand terbenam di atas pukul 19.00 WIB.

Meskipun berbeda dengan di Tanah Air, satu hal yang membuat Ramadan di Thailand menyenangkan adalah ragam makanan berbuka yang membuat air liur menetes. Lupakan kolak pisang serta es buah yang kerap menjadi takjil di Indonesia. Di Thailand, terutama Bangkok dan Chiang Mai, takjil berupa buah mangga yang disantap bersama ketan manis dan disiram kuah santan.

Setelah puas menikmati takjil berbuka khas wisata Thailand. Saat makan malam tiba Anda tidak perlu bingung, tersedia pasar malam yang menjual beraneka jajanan serta masakan mengelilingi Bangkok, ibu kota Thailand. Salah satu pasar malam yang bisa Anda kunjungi adalah pasar dekat stasiun Bangkok Train System (BTS) Oh Nut. Di sini Anda akan disambut semerbak aroma masakan yang memenuhi jalanan. Mi kuah, nasi goreng, sayur, buah, dan bermacam sate serta gorengan tersaji di depan mata. Harganya pun terbilang murah. Rata-rata makanan di Oh Nut dijual dengan harga mulai 20 baht untuk camilan hingga 60 baht untuk hidangan utama.

food1_2

Pasar malam bukan hanya di Oh Nut, di kawasan Silom juga banyak terdapat kedai penjual makanan yang terkumpul dalam satu bazaar besar. Uniknya, di kawasan ini, para penjual makanan bercampur baur dengan penjual busana dan aksesori. Suasananya tentu saja ramai. Satu hal yang harus Anda ingat selama wisata di Thailand; jangan lupa bertanya daging apa yang dijual para penjaja makanan di Thailand, biasanya mereka menyediakan beberapa pilihan seperti ayam, sapi, dan babi. Jika Anda ragu, cari alternative aman seperti masakan seafood atau menu vegetarian. Tidak hanya itu, jika Anda penyuka buah segar, berjalanlah ke daerah Asok, yang masih berada di area Sukhumvit, Bangkok. Di sana, sepanjang jalan, Anda akan menemukan penjaja beraneka buah mulai mangga, jeruk, salak, manggis, nanas hingga semangka.

Setelah puas berbuka, saatnya Anda merasakan sholat Tarawih di Thailand. Bagaimana suasana tradisi Tarawih di sini? Jangan takut, Islam merupakan agama mayoritas kedua di Thailand setelah Buddha. Penduduk muslim kebanyakan berdomisili di selatan Thailand, tepatnya di daerah Yala dan Narathiwat yang yang dalam sejarahnya merupakan bagian dari Daulah Islamiyyah Pattani. Kultur melayu sangat terasa di daerah selatan. Saat Ramadhan, suasana Islami lebih terasa karena beberapa masjid di sana.

banoouSementara itu, di Bangkok, meski jumlah masjid bisa dihitung, ada satu masjid yang begitu istimewa. Namanya Masjid Indonesia. Masjid ini adalah masjid pertama yang berdiri atas prakarsa warga Indonesia yang menjadi warga negara Thailand. Kendati mungil, arsitekturnya sangat indah dan uniknya, lokasi masjid ini bersebelahan dengan kuil tempat pemeluk agama Buddha beribadah.

Di masjid ini, juga tersimpan memorabilia dari Presiden Soekarno dan Soeharto. Hingga saat ini, Masjid Indonesia masih menjadi pusat kegiatan di bulan Ramadan, seperti menyediakan hidangan berbuka puasa bagi warga muslim Thailand, ataupun para turis muslim yang berkunjung. Selain Masjid Indonesia, pusat keramaian ummat Islam di Bangkok adalah di Islamic Center Ramkhaeng. Gedung ini adalah Islamic Center terbesar di Bangkok, yang ternyata juga memiliki koleksi buku-buku islami dari Indonesia. Islamic Center ini juga menyelenggarakan buka bersama, salat tarawih berjama’ah dan I’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan.

Selain Masjid Indonesia, Anda juga bisa berbelanja di Pasar Muslim di Bangkok. Berbelanja dan wisata Thailand memang seru, terlebih jika Anda berkunjung ke Chatuchak Weekend Market di kawasan Mo Chit, Bangkok. Namun saat bulan Ramadhan seperti ini, ada baiknya Anda berkunjung ke Pasar Kad Ban Ho di Chiang Mai, Thailand. Pasar ini istimewa karena Kad Ban Ho merupakan pasar muslim pertama di Thailand, yang bahkan keberadaannya pun tidak banyak diketahui warga. Letak pasar ini memang tersembunyi, yakni di belakang bangunan rumah toko yang tinggi, yang seolah memisahkan Kad Ban Ho dengan dunia luar.

Di dekat pasar, terdapat Masjid Ban Ho dan menara kayu yang semakin menambah suasana Islami. Kenapa disebut pasar muslim, karena Kad Ban Ho menjajakan makanan halal yang merupakan campuran cita rasa Asia hingga Timur Tengah. Dari sejarahnya, pasar ini dibangun oleh komunitas muslim Tionghoa di Chiang Mai yang telah bermukim di kota tersebut sejak 80 tahun lalu. Nah, sudah siap menikmati wisata Thailand saat bulan Ramadhan? (FNF/Admin)